Musim dingin tiba, sekumpulan landak sibuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tidak mati karena membeku. Mereka mencoba merapatkan diri satu sama lain namun yang ada, duri-duri mereka saling menusuk dan melukai. Landak-landak itu mulai bertengkar dan memutuskan untuk berpisah.
Ketika landak-landak itu mencoba bertahan secara individu, yang ada tubuh mereka semakin lemas dan tidak mampu bertahan di hawa dingin. Mereka sadar bahwa hanya dengan berkumpulah maka hidup mereka akan selamat hingga musim dingin berakhir. Mereka mulai belajar sabar ketika duri-duri melukai, mereka mulai belajar menerima rasa sakit dan mengasihi satu sama lain.
Begitu juga dengan hidup kita sebagai manusia. Kita tidak hidup seorang diri, kita memiliki keluarga dan teman. Untuk bisa hidup dengan rasa damai bersama mereka, kita harus bisa bersabar. Setiap orang memiliki karekter yang berbeda, yang terkadang mulai menusuk dan melukai perasaan kita.
Jika kita tidak bisa menerima rasa sakit itu di dalam pengampunan, maka akan timbul pertengkaran yang berujung pada perpisahan. Kita akan kehilangan keluarga juga teman-teman. Jangan hanya karena gagal mengasihi, kita gagal menjadi berkat bagi sesama.
Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.
Markus 9:50b