Ada sebuah rumah yang begitu besar dan tampak seperti tak berpenghuni. Padahal rumah tersebut dihuni oleh banyak orang. Rupanya kedua orang tuanya terlalu sibuk bekerja, sedangkan anak-anaknya sibuk mengejar prestasi. Mereka menjadi lupa bagaimana cara untuk berkomikasi dengan baik, bahkan mereka lupa untuk bahagia.
Kekayaan dan prestasi tidak dapat menjadi sumber kebahagiaan. Kekaan dan prestasi hanyalah bonus dari sebuah kerja keras. Sebagai manusia yang hidup, terlebih lagi sebagai pengikut Kristus, kita dituntut untuk selalu bersukacita. Berkat tidak hanya berfokus pada harta namun pada apa yang kita miliki sampai hari ini.
Kita harus bisa mengerti bahwa kita tidak hidup untuk diri sendiri. Kita tidak bekerja dan belajar untuk diri sendiri. Kita melakukan semua itu tentu untuk membahagiakan keluarga. Berikan waktu untuk bisa berkumpul bersama. Mengertilah bahwa keluarga membutuhkan kehadiran kita, sebab di dalam pengertian ada kesatuan di dalam Tuhan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Kolose 3:15