Jangan Terlambat Menyadari Arti Kasih

Renungan Kristiani

Sedari kecil Jo sama sekali tidak mau menghormati ibunya. Jo selalu melawan, bahkan mengabaikan semua nasihat ibunya. Kemudian Jo tumbuh menjadi laki-laki yang begitu kasar, termasuk pada ibunya. Namun, sang ibu tetap melakukan yang terbaik untuk Jo. Ibu tetap mengasihi meski hatinya dilukai berkali-kali.

Waktu itu Jo memutuskan untuk meninggalkan rumah. Sejak saat itu Jo hidup seorang diri dan mengusahakan segala sesuatu untuk mempertahankan hidupnya. Jo mulai menyadari bahwa pengorbanan ibunya sungguh besar. Di kala Jo mulai menyerah, teringatlah semua kasih ibu pada dirinya. Jo kembali ke rumah, namun ibu telah tiada.

Cinta seorang ibu kepada anaknya tak terbatas. Sebanyak apapun luka yang telah ditorehkan anaknya, pengampunan selalu tercurah. Kasih mampu membalut luka. Kasih mampu melupakan keburukan. Itulah hati seorang ibu, dimana ibu tak sedetikpun menunjukkan keluhnya di hadapan kita.

Jangan menjadi seorang yang terlambat untuk menyadari arti sebuah kasih. Kasih tidak perlu dibeli dengan harga yang mahal, atau mencarinya di tempat yang jauh. Kasih itu ada di dekat kita. Kasih itu adalah ibu. Bersyukurlah kepada Tuhan jika sampai saat ini kita masih bisa melihat ibu tersenyum.

Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.
Imamat 19:3

Tags: