
Beberapa puluh tahun yang lalu, sewaktu masih berseragam putih abu-abu, saya tergolong malas untuk berdoa. Ketika bangun tidur, saya langsung pergi ke kamar mandi, sarapan lalu berangkat sekolah. Rasanya tidak ada waktu untuk berdoa. Saya mengendarai motor seperti biasanya, namun saat itu saya terjatuh karena ada motor yang tiba-tiba berbelok. Hanya hitungan detik dan saya terlambat untuk menginjak rem. Saya jadi sadar, andai tadi berdoa terlebih dahulu, mungkin saya tidak akan terjatuh karena pasti pengendara motor itu berbelok duluan.
Doa itu terlihat mudah dan sederhana. Doa bagi sebagian orang dianggap tidak penting. Mereka berpikir bahwa Tuhan pasti mengetahui kesibukan mereka dan memaklumi jika tidak sempat untuk berdoa. Jika itu yang ada di pikiran kita, maka kita telah melakukan kesalahan besar.
Melalui doalah kita meminta perlindungan dan pertolongan Tuhan. Melalui doa pula keluarga kita telah Tuhan jaga. Doa ibarat napas. Tanpa doa, iman kita akan mengalami kekeringan. Awalailah hari dengan doa dan bersaat teduh. Utamakanlah Tuhan. Curilah perhatian Tuhan dengan hidup selalu dekat dengan-Nya.
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Yudas 1:20