Selama menjadi manusia, Tuhan Yesus selalu mengalah. Ia tidak pernah marah bahkan kecewa saat dihina ataupun disiksa. Tuhan selalu menerima perlakukan orang-orang yang tidak menyukai-Nya dengan kasih. Bahkan Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya demi orang-orang berdosa sebab kasih-Nya yang begitu besar kepada mereka.
Bila Tuhan Yesus mau mengalah, bagaimana dengan kita? Bisakah kita mengalah terhadap sesama? Bisakah kita menahan emosi saat orang-orang menghina, juga saat mereka membuat kita menderita? Mengalah mampu meredam perselisihan. Dengan mengalah akan tercipta kedamaian. Untuk mengalah dibutuhkan keberanian, yaitu mampu mengolah luka hati menjadi kasih.